Selasa, 20 April 2021

TATA CARA PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN UPACARA PRAMUKA

WIDYA KURNIA PUTRI (A1D118074) 
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS JAMBI

Upacara Pembukaan dan Penutupan Latihan

Upacara adalah serangkaian perbuatan yang ditata dalam suatu ketentuan peraturan yang wajib dilaksanakan dengan khidmat sehingga merupakan kegiatan yang teratur dan tertib, untuk membentuk suatu tradisi dan budi pekerti yang baik.

Tujuan upacara dalam Gerakan Pramuka adalah membentuk manusia yang berbudi pekerti luhur sehingga menjadi warga negara Indonesia yang berjiwa Pancasila seperti yang tercantum dalam tujuan Gerakan Pramuka (AD GP).

Sebelum memulai dan sesudah melaksanakan latihan, wajib untuk melaksanakan upacara. Upacara yang dilaksanakan sebelum latihan disebut upacara pembukaan latihan (Upabuklat) dan upacara yang dilaksanakan sesudah latihan disebut upacara penutupan latihan (Upatuplat). Sasaran upacara dalam Gerakan Pramuka ialah agar peserta didik: memiliki rasa cinta tanah air, bangsa dan negara; memiliki rasa tanggungjawab dan disiplin pribadi; selalu tertib dalam kehidupan sehari-hari; memiliki jiwa gotong royong dan percaya kepada orang lain; dapat memimpin dan dipimpin; dapat melaksanakan upacara dengan khidmat dan tertib; meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

Unsur-unsur pokok dalam upacara Gerakan Pramuka ialah: Bentuk barisan, Pengibaran Bendera Merah Putih, Pembacaan Pancasila, Pembacaan Kode Kehormatan, Doa. Berikut adalah tata upacara dalam Pasukan Pramuka Penggalang.

1. Upacara Pembukaan Latihan

Perlengkapan upacara:

1. Bendera Merah Putih

2. Tiang Bendera (tongkat yang disambung tiga)

3. Teks Pancasila

4. Teks Dasadarma

Pelaksana upacara:

1. Pemimpin upacara (Pratama): 1 orang

2. Pembina upacara: 1 orang

3. Pengibar Bendera: 3 orang

4. Pembaca Dasadarma: 1 orang

Persiapan:

2. Pembagian tugas pelaksana dan persiapan perlengkapan upacara oleh regu yang bertugas.

3. Pratama membentuk barisan angkare dan memeriksa kerapian barisan upacara.

Pelaksanaan Upacara Pembukaan Latihan:

1. Laporan masing-masing Pimpinan regu kepada Pratama (sebelum laporan, Pinru paling kanan memimpin penghormatan kepada Pratama).

2. Pratama menjemput Pembina Upacara sekaligus laporan bahwa upacara siap dilaksanakan.

3. Pembina Upacara mengambil tempat di samping kanan belakang tiang bendera dan Pembantu Pembina berada dibelakang Pembina Upacara dalam bentuk barisan bersaf.

4. Pembina Upacara melangkah satu langkah, penghormatan dipimpin oleh Pratama dan diikuti seluruh perserta upacara.

5. Pratama menyerahkan Pasukan kepada Pembina Upacara, dan kembali ke tempatnya/ regunya.

6. Pengibaran Bendera Merah Putih oleh petugas bendera, penghormatan dipimpin oleh Pembina Upacara.

7. Pembacaan teks Pancasila oleh Pembina Upacara.

8. Pembacaan Dasadarma oleh yang bertugas.

9. Kata pengantar dari Pembina Upacara tentang tema atau acara latihan.

10. Doa dipimpin oleh Pembina Upacara.

11. Pasukan diserahkan kepada Pratama, penghormatan kepada Pembina Upacara dipimpin oleh Pratama.

12. Pembina Upacara meninggalkan lapangan upacara dan mengucapkan terima kasih kepada Pembantu Pembina.

13. Pratama membubarkan barisan upacara untuk mengikuti latihan.

2. Upacara Penutupan Latihan

Perlengkapan upacara:

1. Bendera Merah Putih

Pelaksana upacara:

1. Pemimpin upacara (Pratama): 1 orang

2. Pembina upacara: 1 orang

3. Penurun Bendera: 3 orang

Persiapan:

1. Pemeriksaan kerapian oleh masing-masing pimpinan Regu.

2. Pembagian tugas pelaksana dan persiapan perlengkapan upacara oleh regu yang bertugas.

3. Pratama membentuk barisan angkare dan memeriksa kerapian barisan upacara.

Pelaksanaan Upacara Pembukaan Latihan:

1. Laporan masing-masing Pimpinan regu kepada Pratama (sebelum laporan, Pinru paling kanan memimpin penghormatan kepada Pratama).

2. Pratama menjemput Pembina Upacara sekaligus laporan bahwa upacara siap dilaksanakan.

3. Pembina Upacara mengambil tempat di samping kanan belakang tiang bendera dan Pembantu Pembina berada dibelakang Pembina Upacara dalam bentuk barisan bersaf.

4. Pembina Upacara melangkah satu langkah, penghormatan dipimpin oleh Pratama dan diikuti seluruh perserta upacara.

5. Pratama menyerahkan Pasukan kepada Pembina Upacara, dan kembali ke tempatnya/ regunya.

6. Penurunan Bendera Merah Putih oleh petugas bendera, penghormatan dipimpin oleh Pembina Upacara. (Saat penurun bendera kembali ke tempatnya tidak boleh balik kanan).

7. Kata arahan dari Pembina Upacara tentang pelaksanaan latihan atau acara latihan berikutnya.

8. Doa dipimpin oleh Pembina Upacara.

9. Pasukan diserahkan kepada Pratama, penghormatan kepada Pembina Upacara dipimpin oleh Pratama.

10. Pembina Upacara meninggalkan lapangan upacara dan mengucapkan terima kasih kepada Pembantu Pembina.

SEMOGA BERMANFAAT YA TEMAN☺

SALAM PRAMUKA!! 

DUA KALI TEPUK PRAMUKA!! 

SUMBER REFERENSI 

https://123dok.com/document/z12081vy-upacara-pembukaan-dan-penutupan-latihan-gerakan-pramuka.html 

https://www.infoduniaedukasi.com/2019/04/susunan-upacara-pembukaan-dan-penutupan.html?m=1


Senin, 19 April 2021

P3K KEPRAMUKAAN

 WIDYA KURNIA PUTRI (A1D118074) 

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 

UNIVERSITAS JAMBI 


Gajali menjelaskan P3K adalah bantuan yang dilakukan dengan cepat dan tepat sebelum korban dirujuk ke Puskesmas, Klinik atau Rumah Sakit (RS), sedangkan Pertolongan Pertama adalah pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/ kecelakaan yang memerlukan penanganan medis dasar.

“Pengetahuan tentang P3K bagi anggota pramuka merupakan salah satu kewajiban dalam kepramukaan yang juga sebagai bekal peserta didik dalam hal pengalaman untuk mengamalkan kehormatan pramuka, sikap peduli kepada masyarakat dan orang lain serta terhadap usaha meningkatkan citra Gerakan Pramuka di masyarakat,” jelasnya.

Yang Harus Dipersiapkan di Dalam Kotak P3K

Peralatan pertolongan pertama di rumah biasanya digunakan untuk mengobati cedera atau luka ringan, seperti teriris, tergores, tersengat serangga, terkilir, dan luka bakar ringan. Anda disarankan untuk mempersiapkan obat dan peralatan kesehatan berikut di dalam kotak P3K.


1.Perban.

2.Kain kasa gulung dan steril.

3.Peniti.

4.Sarung tangan lateks.

5.Pinset.

6.Gunting.

7.Larutan povidone-iodine untuk disinfektan luka.

8.Tisu pembersih bebas alkohol.

9. Cairan untuk membersihkan benda asing pada luka, seperti larutan garam atau air steril.

10. Krim atau salep antiseptik.

11.Salep luka bakar.

12. Plester luka.

13. Obat pereda gatal akibat gigitan serangga atau alergi.

14. Obat antinyeri, seperti paracetamol. Obat ini juga bisa digunakan sebagai pereda demam.

15.Obat flu dan batuk.

16. Obat tetes mata.

17.Obat darurat jika anggota keluarga ada yang menderita penyakit tertentu, misalnya inhaler untuk penderita.

18. Termometer.

Tujuan P3K

Wajib untuk para anggota mengetahui tujuan dari P3K ini, yaitu:

1. Mengurangi rasa sakit yang diderita dan mengurangi rasa takut

2. Mencegah terjadinya infeksi

3. Pencegahan kondisi yang lebih buruk atau cacat

4. Pencegahan kematian

TEKNIK DALAM P3K

A. Prioritas dalam P3K
►Urutan tindakan secara umum:
1. Cari keterangan penyebab kecelakaan
2. Amankan korban dari tempat berbahaya
3. perhatikan keadaan umum korban; gangguan pernapasan, pendarahan dan kesadaran.
4. segera lakukan pertolongan lebih lanjut dengan sarana yang tersedia.
5. apabila korban sadar, langsung beritahu dan kenalkan.

Selain itu ada juga yang dinamakan prinsip life saving, artinya kita melakukan tindakan untuk menyelamatkan jiwa korban (gawat darurat) terlebih dahulu, baru kemudian setelah stabil disusul tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang lain. Gawat darurat adalah suatu kondisi dimana korban dalam keadaan terancam jiwanya, dan apabila tidak ditolong pada saat itu juga jiwanya tidak bisa terselamatkan.

Kecelakaan dan Pertolongannya


Berikut ini adalah materi lengkap pramuka tentang pertolongan tepat dalam beberapa kasus kesehatan yang sering terjadi.


A. Pingsan

Kehilangan kesadaran atau pingsan bisa terjadi karena beberapa alsan. Misalnya adalah saat terkena sinar matahari terlalu lama. Maka pertolongan paling tepat adalah dengan memindahkan korban ke tempat yang lebih teduh. Segera mungkin dapatkan air dingin untuk mengompres. Pijatlah kaki dan tangan, apabila tidak ada perubahan segera hubungi dokter.

Pingsan bisa juga terjadi akibat kelelahan. Si korban akan mengalami kunang – kunang, kesadaran menurun, dan berkeringat. Untuk menolongnya, segera baringkan di tempat datar. Usahakan posisi kepala lebih rendah untuk membantu memperlancar aliran darah. Beri bau – bauan agar lekas sadar.


B. Kaki Kesleo

Jika kesleo maka cara menolongnya adalah mengompres kaki dengan air hangat, lalu diurut dengan hati – hati. Pasangkan kness dekker bila ada dan balut. Jangan lupa untuk mengistirahatkan korban dan menganjurkan agar tidak banyak melakukan gerakan berbahaya misalnya mencoba untuk berlari atau menyeret kaki.


C. Shock

Shock bisa disebabkan karena kekurangan cairan atau terganggunya salah satu alat tubuh. Hal ini menyebabkan denyut nadi meningkat sampai lebih dari 140 kali permenit. Bahkan bisa hilang jika dibiarkan.

Hal pertama untuk menolongnya adalah dengan membaringkannya pada posisi kepala lebih rendah dari posisi kaki, kecuali jika si korban mengalami gagar otak. Bila ada pendarahan usahakan untuk langsung dihentikan, pasang bidai jika perlu. Bersihkanlah mulut, hidung, dan tarik lidah korban keluar dari mulut.


D. Patah Tulang

Untuk kondisi ini, penanganannya dapat berbeda – beda tergantung bagian mana yang mengalami patah.

Patah tulang tertutup, bisa ditangani dengan memasang bidai dan langsung di bawa ke rumah sakit.

Patah tulang terbuka, jika tulang mencuat maka cuci luka dengan air bersih, tutup luka dengan kaca steril, jika memungkinkan maka tulang yang keluar segera masukkan kembali, berikan antiseptic, lalu segera bawa ke rumah sakit.

Patah tulang belakang, kecelakaan ini akan sangat fatal karena bisa menyebabkan kelumpuhan jika salah penanganan. Untuk menanganinya baringkan korban di tempat datar lalu segera hubungi ambulance. Hal yang sama juga dilakukan untuk menagani patah tulang panggul.

Patah tulang rusuk, dikhawatirkan tulang akan menusuk organ dalam, untuk itu amankan posisi korban. Jika ia jatuh terduduk maka pertahankan posisi itu, langsung panggil ambulance dan bawa ke rumah sakit. Jangan berusaha untuk memindahkannya.

Patah tulang meta karpal dan jari tangan, suruh korban untuk menggenggam bola karsa dan pasang perban elastic.

Patah tulang bisa sangat berbahaya jika tidak tahu dalam penanganannya, untuk itu jangan mencoba untuk melakukan improvisasi jika tidak memiliki pengetahuan cukup.


E. Mountain Sickness

Penyakit gunung ini bisa terjadi lantaran korban mengalami hipotermia. Pertolongan yang bisa dilakukan adalah dengan menambah suhu atau kehangatan untuk korban. Berikan minum hangat, salurkan panas tubuh dengan pelukan, beri pakaian tambahan seperti selimut tebal, dan baringkan sambil menyuruhnya untuk melakukan gerakan ringan seperti membuka – tutup telapak tangan.

SEMOGA BERMANFAAT YA TEMAN 

JANGAN LUPA BAWA P3K SAAT BERPERGIA !! 

TERIMAKASIH 


SUMBER REFERENSI

https://www.alodokter.com/sediakan-kotak-p3k-di-rumah-di-mobil-dan-di-tas 

https://hamkasukau.wordpress.com/p3k-pramukapatah-tulangpingsanpernapasan-buatanbentuk-pembalutangambar-pembalutan/ 

https://pramukaupdate.id/materi-lengkap-pramuka-p3k/ 

https://kalsel.kemenag.go.id/berita/511558/Pembina-Anggota-Pramuka-Harus-Miliki-Keterampilan-P3K 


BARIS BERBARIS DALAM KEPRAMUKAAN

WIDYA KURNIA PUTRI 

AID118074 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI 


Pengertian Baris Berbaris

Suatu wujud fisik yang diperlukan untuk menanamkan kebiasaan tata cara hidup suatu organisasi masyarakat yang diarahkan kepada terbentuknya perwatakan tertentu.

Maksud Dan Tujuan

Tujuan dari PBB adalah :

Menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa persatuan, disiplin sehingga dengan demikian senantiasa dapat mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individu, dan secara tak langsung juga menanamkan rasa tanggung jawab. Menumbuhkan adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan untuk tugas pokok tersebut sampai dengan sempurna. Rasa persatuan adalah rasa senasib sepenanggungan serta adanya ikatan batin yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.

Disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individu yang hakikatnya tidak lain dari pada keihklasan, penyisihan/menyisihkan pilihan hati sendiri.

Aba – Aba

Pengertian

Suatu perintah yang di berikan oleh seorang Komandan kepada pasukannya, untuk dilaksanakan secara serentak atau berturut-turut.

Macam aba-aba

1)      Aba-aba petunjuk

Di gunakan bila perlu untuk menegaskan maksud dari aba-aba peringatan / pelaksanaan.

2)      Aba-aba peringatan

Inti perintah yang cukup jelas untuk dilaksanakan tanpa ragu-ragu.

3)      Aba-aba pelaksanaan

Ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba petunjuk / peringatan dengan serentak atau berturut-turut.

Aba-aba pelaksanaan yang di pakai :

Gerak

Untuk gerak-gerakan tanpa meninggalkan tempat menggunakan kaki atau anggota tubuh lain baik dalam berhenti maupun berjalan.

Jalan

Untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat. Catatan : Bila gerakan meninggalkan tempat itu tidak terbatas jaraknya, maka di dahului dengan aba-aba peringatan ” maju ”.

Mulai

Untuk pelaksanaan perintah yang harus di kerjakan berturut-turut.

PPB terdiri dari 2 gerakan yaitu Gerak ditempat dan Gerak berjalan. Untuk lebih lanjut mari kita lihat 2 gerakan tersebut.

Gerakan ditempat

Gerakan ditempat diperluykan untuk mempersiapkan atau merapikan barisan dalam menghadapi upacara-upacara dalam pelaksanaan apel kerja, apel belajar atau persiapan pelaporan belajar dikelas

Gerak Berjalan

Gerak berjalan diperlukan pada saat menggerakkan, memindahkan, atau menggeser barisan dari suatu tempat ke tempat yang lain. Gerakan-gerakan berjalan sangat diperlukan demi kekompakan, ketertiban, keseragaman dalam rangka memupuk rasa kebersamaan.

Gerakan Perorangan Tanpa Senjata / Gerakan Dasar

Sikap Sempurna


Aba –aba : ” Siap – GERAK ”

Pelaksanaan :

  1. Badan / tubuh berdiri tegap, kedua tumit rapat, kedua kaki merupakan sudut 60o
  2. Lutut lurus, paha rapat, berat badan di kedua kaki.
  3. Perut di tari sedikit, dada di busungkan, pundak di tarik ke belakang dan tidak di naikan.
  4. Lengan rapat pada badan, pergelangan tangan lurus, jari tangan menggenggam tidak terpaksa, rapat di paha.
  5. Ibu jari segaris dengan jahitan celana.
  6. Leher lurus, dagu di tarik, mulut di tutup, gigi rapat, mata lurus ke depan, bernafas wajar.

Istirahat


Aba-aba : ” Istirahat Ditempat – GERAK ”

Pelaksanaan :

  1. Kaki kiri di pindahkan kesamping kiri, sepanjang telapak kaki ( ± 30 cm ).
  2. Kedua belah lengan dibawa ke belakang di bawah pinggang, punggung tangan kanan di atas telapak tangan kiri, tangan kanan di kepalkan dengan di lepaskan, tangan kiri memegang pergelangan tangan kanan di antara ibu jari dan telunjuk serta kedua lengangan di lemaskan.
  3. Dapat bergerak.

Lencang Kanan / Kiri

Hanya dalam bentuk bersaf.

Aba-aba : ” Lencang kana / kiri – GERAK ”

Pelaksanaan :

  1. Mengangkat tangan kanan / kiri ke samping, jari-jari tangan kanan / kiri
  2. Menggenggam, punggung tangan menghadap ke atas.
  3. Bersamaan dengan ini kepala di palingkan ke kanan / kiri, kecuali penjuru kana / kiri.
  4. Masing-masing meluruskan diri, hingga dapat melihat dada orang di sebelah kanan / kiri-nya.
  5. Jari-jari menyentuh bahu orang yang di sebelah kanan / kirinya.


Setengah Lencang Kanan / Kiri

Aba-aba : ” Setengah Lengan Lencang Kanan – GERAK ”

Pelaksanaan :

  1. Seperti pelaksanaan lencang kanan, tetapi tangan kanan / kiri di pinggang ( bertolak pinggang ) dengan siku menyentuh lengan orang yang berdiri di sebelahnya.
  2. Pergelangan tangan lurus, ibu jari di sebelah belakang dan empat jari lainnya rapat satu sama lain di sebelah depan.
  3. Pada aba-aba ” Tegak Gerak ” = Seperti pada aba-aba lencang kanan.

Lencang Depan

Hanya dalam bentuk banjar.

Aba-aba : ” Lencang Depan – GERAK ”

Pelaksanaan :

  1. Penjuru tetap sikap sempurna.
  2. Nomor dua dan seterusnya meluruskan ke depan dengan mengangkat tangan ke depan.
  3. Lengan kanan lurus, tangan menggenggam, punggung tangan menghadap ke atas, mengambil jarak atau satu lengan dan di tambah dua kepal.
  4. Pada aba-aba ”Tegak Gerak ”, semua dengan serentak menurunkan tangan kembali ke sikap sempurna.

Berhitung

Aba-aba : ”Hitung – MULAI ”

Pelaksanaan :

  1. Jika bersaf,penjuru tetap melihat ke depan, saf depan memalingkan muka ke kanan.
  2. Pada aba-aba pelaksanaan, berturut-turut mulai dari penjuru menyebut nomor, sambil memalingkan muka ke depan.
  3. Jika berbanjar, semua dalam keadaan sikap sempurna.
  4. Pada aba-aba pelaksanaan, mulai penjuru  kanan depan berturut-turut ke belakang.
  5. Penyebutan nomor di ucapkan penuh.
  6. Perubahan Arah

Hadap kanan / kiri

Aba-aba : Hadap kanan / kiri – GERAK

Pelaksanaan :

  1. Kaki kanan / kiri melintang di depan kaki kanan / kiri, lekuk kaki kanan / kiri berada di ujung kaki kanan / kiri, berat badan berpindah ke kaki kanan / kiri.
  2. Tumit kaki kanan / kiri dengan badan di putar ke kanan 90o.
  3. Kaki kanan / kiri di rapatkan kembali seperti sikap sempurna.

Hadap serong kanan / kiri

Aba-aba : ” Hadap serong kanan / kiri – GERAK ”.

Pelaksanaan :

  1. Kaki kanan / kiri di ajukan ke depan, sejajar dengan kaki kanan / kiri.
  2. Berputar arah 45o ke kanan / kiri.
  3. Kaki kanan / kiri di rapatkan kembali ke kaki kanan / kiri.

Dan masih banyak gerakan yang lainnya :

  • Istirahat ditempat gerak,
  • Parade istirahat ditempat gerak,
  • Hormat gerak,
  • Hitung mulai,
  • Hadap kanan gerak,
  • Hadap kanan maju jalan,
  • Hadap kanan jalan,
  • Hadap kanan henti gerak,
  • Hadap kanan jalan ditempat gerak,
  • Hadap kanan langkah tegap maju jalan,
  • Hadap kiri gerak,
  • Hadap kiri maju jalan,
  • Hadap kiri jalan,
  • Hadap kiri henti gerak,
  • Hadap kiri jalan ditempat gerak,
  • Hadap kiri langkah tegap maju jalan,
  • Hadap serong kanan gerak,
  • Hadap serong kanan maju jalan,
  • Hadap serong kanan jalan,
  • Hadap serong kanan henti gerak,
  • Hadap serong kanan jalan ditempat gerak,
  • Hadap serong kanan langkah tegap maju jalan,
  • Hadap serong kiri gerak,
  • Hadap serong kiri maju jalan,
  • Hadap serong kiri jalan,
  • Hadap serong kiri henti gerak,
  • Hadap serong kiri jalan ditempat gerak,
  • Hadap serong kiri langkah tegap maju jalan,
  • Balik kanan gerak,
  • Balik kanan maju jalan,
  • Balik kanan jalan,
  • Balik kanan henti gerak,
  • Balik kanan jalan ditempat gerak,
  • Jalan ditempat gerak,
  • Lencang kanan gerak,
  • Setengah lengan lencang kanan gerak,
  • Lencang kiri gerak,
  • Setengah lengan lencang kiri gerak,
  • Lencang depan gerak,
  • 1/2/3/4 langkah ke depan jalan,
  • 1/2/3/4 langkah ke belakang jalan,
  • 1/2/3/4 langkah ke kanan jalan,
  • 1/2/3/4 langkah ke kiri jalan,
  • Buka barisan jalan,
  • Tutup barisan jalan,
  • Maju jalan,
  • Langkah tegap jalan,
  • Langkah perlahan jalan,
  • Lari jalan,
  • Lari maju jalan,
  • Tiap-tiap banjar dua kali belok kanan jalan,
  • Tiap-tiap banjar dua kali belok kanan maju jalan,
  • Tiap-tiap banjar dua kali belok kiri jalan,
  • Tiap-tiap banjar dua kali belok kiri maju jalan,
  • Belok kanan jalan,
  • Belok kanan maju jalan,
  • Belok kiri jalan,
  • Belok kiri maju jalan,
  • Dua kali belok kanan jalan,
  • Dua kali belok kanan maju jalan,
  • Dua kali belok kiri jalan,
  • Dua kali belok kiri maju jalan,
  • Hormat kanan gerak,
  • Hormat kiri gerak,
  • Haluan kanan jalan,
  • Haluan kanan maju jalan,
  • Haluan kiri jalan,
  • Haluan kiri maju jalan,
  • Melintang kanan jalan,
  • Melintang kanan maju jalan,
  • Melintang kiri jalan,
  • Melintang kiri maju jalan,
  • Bubar jalan,
  • Berhimpun mulai,
  • Berhimpun selesai,
  • Siswa (nama penjuru) sebagai penjuru,
  • (Nominal) bersaf kumpul mulai,
  • (Nominal) banjar kumpul mulai,
  • Periksa kerapian mulai,
  • Periksa kerapian selesai.
  • Segala hal tentang balik kiri tidak ada

Formasi Barisan

1. Lingkaran Besar

Kedua ujung telapak tangan dipertemukan di atas kepala dan membuat gerakan melingkar dengan kedua tangan disekeliling badan.

2. Lingkaran Kecil

Kedua ujung jari telunjuk dan ibu jari dipertemukan di atas kepala.

3. Setengah Lingkaran

Kedua lengan digerakkan di samping badan kedepan (dari kiri kekanan dan dari kanan kekiri) dimuka badan.

4. Angkare

Kedua siku mengepal dan ditegakkan ke atas sebatas bahu.

5. Berderet/Bersaf

Kedua lengan direntangkan lurus ke samping setinggi bahu.

6. Kolone terbuka

Kedua tangan dikepalkan menghadap kedalam dan ditegakkan disamping badan setinggi bahu.

7. Kolone tertutup

Kedua tangan dikepalkan dan ditegakkan didepan dada setinggi bahu.

8. Selat/kanon

Kedua tangan lurus kedepan, telapak tangan terbuka berhadapan.

9. Selat Balik

Kedua tangan lurus kedepan, telapak tangan terbuka bertolak belakang.

10.Roda

Kedua tangan mengepal disilangkan di depan dada

11. Perlombaan

Kedua tangan mengepal lurus kedepan.

12. Anak panah

Kedua ujung jari tangan dipertemukan di depan dada atau diatas kepala, telapak tangan menghadap kebawah

SEMOGA BERMANFAAT YA TEMAN-TEMAN😍
TERIMAKASIH ✌🏻
SALAM PRAMUKA!! 


SUMBER REFERENSI 

https://pgpaud.universitaspahlawan.ac.id/pengertian-tujuan-dan-manfaat-baris-berbaris/ 
https://pramukaayee.wordpress.com/category/teknik-kepramukaan/semboyan-dan-isyarat/ 
https://images.app.goo.gl/VLkcanEqpcCvZpRP7

Senin, 12 April 2021

3 MACAM SANDI DALAM KEPRAMUKAAN

Widya Kurnia Putri_A1D118074_R002/SEMESTER 6_MATA KULIAH KEPRAMUKAAN_PRORAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR_UNIVERSITAS JAMBI


A. SANDI 
Sandi di dalam Kepramukaan adalah salah satu media pembelajaran yang baik bagi peserta didik baik pramuka siaga, penggalang, penegak maupun pandega karena dapat melatih ketelitian, daya ingat, kecerdasan dan konsentrasi.
Pemakaian sandi dalam menyampaikan ilmu pun harus disesuaikan dengan golongan pramuka itu sendiri sehingga dapat diterima dengan mudah namun tujuan dari pembelajaran itu tetap tercapai. Ada banyak macam-macam sandi dalam kepramukaan dan kedudukannya pun tidak harus baku, sehingga nama, jenis dan cara untuk menjawabnya pun dapat berbeda menyesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah.
Berikut 3 Sandi yang sering digunakan dalam kepramukaan :
1. Sandi Morse 1/
(Morse Satu : Strip Miring)
Tanda . (Titik) diganti dengan angka.
Misalnya   . = 1 ; .. = 2 ; ... = 3 dan seterusnya.
Tanda – (Garis) diganti dengan strip miring (/)
Misalnya   - = / ; -- = // ; --- = /// dan seterusnya.
Contoh:
Menulis Huruf L = .-.. menjadi ½
           Huruf H = .... menjadi 4
           Huruf O = --- menjadi ///
Keterangan untuk pemisahan huruf pergunakan tanda titik (.)
Kata MICKEY = -- / .. / -.-. / -.- / . / -.—
           Menjadi = // . 2 . /1/1 . /1/ . 1 . /1//

Sandi Morse yang lainnya dapat kita buat sendiri dengan berbagai bentuk.
Cobalah membuatnya kreasi sandi morse dengan kawan-kawanmu disekolah, Misalnya dengan kedipan mata ( Sebelah kanan titik dan sebelah kiri garis) atau dengan pilihan tangan lemah untuk titik dan pijatan keras untuk garis, dan sebagainya.

CARA BERSEMBOYAN MORSE BENDERA

Alat untuk menyampaikan isyarat Morse adalah :

  1. Dengan Peluit (Bunyi Pendek dan Panjang)
  2. Dengan Bendera (Kibaran pendek dan kibaran Panjang)
  3. Dengan Api/Cahaya Lampu (Nyala Pendek dan Panjang)
  4. Dengan Asap (Gumpalan Kecil dan Gumpalan Besar)
  5. Dengan Alat Telegraf (Tulisan Titik dan Garis)
  6. Cermin denqan bantuan cahaya Matahari (Sebentar dan lama).

Yang perlu diingat :

Pada waktu memberi isyarat Morse perlu diperhatikan antara perbedaan TITIK dan GARIS, yaitu 1 : 3

Misalnya untuk titik 1 (satu) detik, maka untuk Garis adalah 3 (tiga) detik.Semua huruf yang dimulai dengan titik ( . ) carilah disebelah kiri. semua huruf yang dimulai dengan strip (-) carilah disebelah kanan Cara mencarinya dari kotak di atas turun lurus ke bawah.

2. Sandi Datar
Caranya :
Hitunglah jumlah huruf dalam kalimat yang akan kita buat kemudian bagi menjadi beberapa bagian lalu beri kata kuncinya, misalnya 8 D (artinya 8 datar/huruf mendatar).
Contoh :


Kunci 8D
“GNRETDAG AGURUENU LTSSANTH AEPANGEX”
Kalau tidak ada kuncinya kita akan mengalami kesulitan menjawabnya! Kalau ada maka kita tinggal menyusun kata-kata tadi menjadi beberapa baris yang setiap barisnya terdiri dari 8 huruf mendatar.

Setelah itu buatlah garis bayangan untuk membaca sandi tersebut. Maka kita akan dapat menjawab sandi itu, Yaitu : “GALANG TERUS PERSATUAN DENGAN TEGUH”.
Catatan : Huruf X adalah untuk menambah/pelengkap.
3. Sandi Panas dan Sandi Dingin
Yang dimaksud dengan sandi panas dan sandi dingin adalah sandi yang cara penulisannya pada kertas yang hasilnya tidak tampak (seolah-olah kertas kosong tidak bermakna). Disebut juga sebagai steganografi.
Padahal kertas itu telah kita tulisi dengan benda/bahan tertentu, seperti misalnya minyak goreng, mentega, lilin, (Invisible ink/tinta rahasia) dan sebagainya.

Cara Pemecahannya :
1. Sandi Panas : Kertas harus dipanasi dengan api atau di lihat dengan bantuan matahari (diterawang), dan diharapkan hati-hati agar kertas tidak ikut terbakar.
2. Sandi Dingin : Kertas di basahi (Diciprati ata dimasukkan kedalam air, tapi harus hati-hati agar kertasnya tidak rusak).
B. TANDA JEJAK.
Tanda jejak perlu dilakukan terutama jika kita belum familiar dengan jalur yang kita lewati. Pendakian atau penjelajahan yang melibatkan banyak anggota memerlukan panduan tanda jejak supaya anggota yang belum hafal jalur bisa terhindar dari tersesat.
Meninggalkan tanda jejak di alam bisa dilakukan dengan meggunakan bahan yang ada disekitar seperti kain, tali, ranting, batu, dll. Sementara untuk bentuk tanda jejak ada bermacam-macam tergantung media yang digunakan untuk meninggalkan jejak.
Berdasarkan media yang digunakan, tanda jejak terbagi ke dalam empat macam, yaitu tanda jejak di atas tanah, tanda jejak ranting, tanda jejak rumput, dan tanda jejak batu. Sedangkan berdasarkan fungsinya, tanda jejak dibagi menjadi dua macam, yaitu tanda jejak yang menunjukan arah dan tanda jejak yang menunjukan kondisi.

Tanda jejak di atas tanah



Tanda jejak di atas tanah digunakan dengan menggores atau menggambar pada bidang tanah yang datar dengan goresan yang agak dalam supaya tidak mudah hilang tertutup.  Pastingan jika ingin membuat tanda jejak di tanah haruslah pada tanah yang lapang atau mudah terlihat. 

2. Tanda jejak dengan batu



Menggunakan batu sebagai tanda jejak adalah yang cukup banyak digunakan oleh petualang karena jika disusun dengan benar, tanda batu tidak akan mudah hilang. Kalian bisa menumpuk batu dengan bentuk yang tak lazim supaya mudah dilihat. Tempatkanlah batu pada tempat yang tak lazimnya batu tersebut berada sehingga mudah di lihat
3. Tanda jejak menggunakan ranting




Ranting pada pohon bisa di rekayasa sedemikian rupa untuk menunjukkan arah ataupun kondisi daerah. Tanda jejak menggunakan ranting ini umunya dibuat dengan mematahkan ranting dan membuatnya menjadi bentuk sedemikian rupa/

4. Tanda jejak menggunakan rumput



Jika kita menjelajahi padang rumput di mana tidak ada pohon ataupun batu, maka rumput itu bisa kita gunakan sebagai tanda jejak. Caranya adalah dengan mengikat beberapa rumput menjadi satu bagian dan kita buat menurut fungsi penandaan. 
C. ISYARAT 

Aba-aba Isyarat Tangan

  • Berkumpul : Kedua belah tangan direntangkan kesamping, telapak tangan menghadap kebawah, kemudian disilangkan di depan dada (bersidakap berulang-ulang kali).
  • Bubar/berpencar : Kedua belah tangan disilangkan kedepan dada (bersidakap), kemudian direntangkan kesamping berulang kali, telapak tangan pada saat direntangkan menghadap kebawah.
  • Maju jalan : Tangan kanan diacungkan keatas lurus, jari-jari rapat dan telapak tangan menghadap kedepan, kemudian di ayunkan kedepan sebatas bahu.
  • L a r i : Salah satu tangan dikepal kemudian diacungkan lurus keatas dan kebawah.Berhenti : Tangan diacungkan keatas, jari-jari rapat dan telapak tangan menghadap kedepan.
  • Berhenti : Tangan diacungkan keatas, jari-jari rapat dan telapak tangan menghadap kedepan.
  • Balik Kanan : Tangan diputar-putar diatas kepala membentuk lingkaran.
  • Berjongkok : Kedua belah tangan diletakkan di depan, telapak tangan menghadap kebawah, lalu diayunkan dari atas kebawah beberapa kali.
  • Bangun/berdiri : Sama seperti nomor 7 hanya saja telapak tangan menghadap keatas dan diayunkan dari bawah keatas.
  • Berbaring/tiarap : Tangan diacungkan keatas lurus, jari-jari rapat, telapak tangan menghadap kebawah, lantas diayunkan kebawah sampai mengenai paha. 
D. SEMAPHORE

1. Pengertian semaphore
Semaphore adalah metode untuk mengirim sinyal atau pesan dengan menggunakan alat-alat sederhana seperti bendera, batang, atau tangan kosong sekalipun. Metode ini dilakukan dengan cara mengulurkan kedua tangan membentuk posisi tertentu sesuai formasi yang sudah ditentukan sebelumnya. 
2.Manfaat semaphore
Semaphore bermanfaat sebagai salah satu cara untuk melakukan komunikasi jarak jauh. Metode ini merupakan salah satu materi yang diajarkan dan wajib dihafalkan oleh seluruh anggota pada kegiatan pramuka. Tujuannya adalah agar anggota pramuka tetap bisa berkomunikasi dari jarak yang jauhmeskipun sedang berkemah di tempat yang susah sinyal, seperti di gunung atau di desa terpencil. 
3. Bendera semaphore
Bendera semaphore memiliki bentuk persegi dengan ukuran 45 cm x 45 cm. Sedangkan panjang tongkat untuk memasang bendera semaphore adalah 55 cm. Bendera semaphore umumnya berwarna merah dan kuning. Warna merah dan kuning digunakan karena kedua warna ini cerah dan kontras, sehingga dapat dilihat dengan jelas dari jarak yang jauh sekalipun. Pada dua ujung bendera, terdapat tali untuk mengikat bendera pada tongkat kayu.
4. Gerakan semaphore

Gerakan semaphore terdiri dari 30 formasi yang masing-masing melambangkan huruf, angka, atau isyarat tertentu. Kamu bisa melihatnya pada gambar berikut.

Gerakan Semaphore


Salam pramuka! 
Semoga bermanfaat πŸ˜ŠπŸ™
SUMBER REFERENSI

https://pramukaayee.wordpress.com/category/teknik-kepramukaan/semboyan-dan-isyarat/ 

https://www.ruangguru.com/blog/semaphore 

http://www.indosurvival.com/2019/01/mengenal-macam-macam-tanda-jejak.html?m=1 

KEPRAMUKAAN πŸ‡΅πŸ‡±

 Prinsip Dasar & Metode Kepramukaan Prinsip Dasar Kepramukaan Merupakan norma hidup bagi Pramuka, memuat prinsip dasa...